Kamis, 21 April 2016

Tugas 2: Legenda Siti Nurbaya

Legenda Siti Nurbaya ini berlokasi di Kota Padang, Ibu Kota Sumatera Barat pada awal abad ke-20. Legenda Siti Nurbaya ini merupakan cerita rakyat yang mengisahkan akan jalinan kasih dua sejoli yang tak sampai antara Siti Nurbaya dengan seorang pria bernama Syamsulbahri. Pada mula Legenda Siti Nurbaya ini, Siti Nurbaya dan Syamsulbahri adalah sepasang kekasih, dan jalinan cinta ini mendapatkan restu dari kedua orang tua mereka yang memang merupakan kerabat. Sampai pada suatu saat sang lelaki, yaitu Syamsulbahri diharuskan untuk berangkat ke Jakarta (dulu bernama Batavia) untuk melanjutkan pendidikannya. Sungguh perih hati kedua sejoli ini yang dipisahkan oleh ruang. Ketika Syamsulbahri sudah berangkat ke Jakarta, dan waktu pun berlalu, usaha ayah dari Siti Nurbaya mulai mengalami keretakan akibat gangguan dari seseorang bernama Datuk Meringgih.Datuk Meringgih terus menerus mengganggu usaha dari ayah Siti Nurbaya, sampai-sampai usahanya mengalami kebangkrutan, sehingga mengharuskan ayah Siti Nurbaya harus meminjam uang dari Datuk Meringgih. Akibat hutangnya semakin lama semakin banyak ditambah pula dengan bunganya yang terus bertambah, ayah Siti Nurbaya jatuh sakit, dan suatu saat ketika Datuk Maringgih datang ke rumah ayah Siti Nurbaya untuk menagih utang, Datuk Maringgih terpesona dengan kecantikan Siti Nurbaya. Kerena keterpesonaan kecantikan Siti Nurbaya ini, Datuk Maringgih memaksa ayah Siti Nurbaya untuk menikahkan Siti Nurbaya dengannya menjadi istri muda Datuk Maringgih dengan imbalan semua hutang ayah Siti Nurbaya lunas.

Melihat kondisi ayahnya yang semakin lama semakin tidak berdaya karena sakit, akhirnya Siti Nurbaya setuju untuk menikah dengan Datuk Maringgih.Mendapatkan kabar bahwa sang kekasih, Siti Nurbaya, menikah dengan Datuk Maringgih, Saymsulbahri langsung kembali ke Kota Padang untuk menemui sang kekasih. Sesampainya di Kota Padang, Syamsulbahri langsung berusaha menemui Siti Nurbaya. Ternyata hal ini diketahui oleh Datuk Maringgih, dan dengan akal jahatnya, Datuk Maringgih mencari cara untuk mengusir Syamsulbahri dari Kota Padang. Puncaknya, akal jahat sang Datuk Maringgih berhasil dan tersingkirlah Syamsulbahri kembali ke Jakarta. Setelah berhasil mengusir Syamsulbahri, Datuk Maringgih menjadi sangat benci terhadap Siti Nurbaya karena dianggapnya telah berselingkuh dan menodai nama besar Datuk Maringgih. Hal ini menyebabkan Datuk Maringgih menyuruh orang bawahannya untuk meracuni Siti Nurbaya. Akibat diracuni ini, Siti Nurbaya langsung meninggal.

setelah terusir dari Kota Padang, Syamsulbahri kembali ke Jakarta dan dia bergabung dengan tentara Hindia Belanda dan dikenal sebagai prajurit Letnan Mas, dan ia mendengar bahwa Siti Nurbaya sudah meninggal dengan diracuni oleh orang suruhan Datuk Maringgih. Sungguh sedihlah ia dan terus mencari cara untuk membalas dendam. Pada suatu saat di Kota Padang terjadi suatu peristiwa yang dikenal dengan peristiwa Balesting. Peristiwa ini adalah suatu peristiwa ketika pedagang pribumi Kota Padang memboikot pemerintahan Hindia Belanda dengan cara tidak mau membayar upeti. Hal ini menyebabkan pemerintah Hindia Belanda mengirimkan pasukannya ke Kota Padang, dan diutuslah Letnan Mas. Peristiwa dalam Legenda Siti Nurbaya ini, dianggap Letnan Mas sebagai kesempatan emas untuk mencari Datuk Maringgih dan membalaskan dendamnya.di saat-saat akhir dari Legenda Siti Nurbaya ini, bertemulah Letnan Mas dengan Datuk Maringgih. Mereka terlibat pertempuran yang sangat sengit. Di akhir cerita Letnan Mas berhasil menumpas Datuk Martinggih, tetapi hal yang tak terduga, ternyata Letnan Mas terluka parah akibat pertempuran ini, dan akhirnya Letnan Mas meninggal pula.

Dari cerita Siti Nurbaya yang secara rinci telah memberikan sebuah pengalaman yang sangat penting terhadap kehidupan sosial, karena kisah tersebut menggambarkan nilai-nilai, baik nilai sosial, nilai kebudayaan , nilai agama maupun nilai pendidikan. Sebagaimana telah kita ketahui tentang sikap-sikap yang telah dilakukan oleh para tokoh, ada sikap-sikap yang perlu kita contoh seperti samsul bahri dan sikap yang tidak perlu dicontoh adalah Datuk Maringgih yang selalu meresahkan orang lain.

Cerita ini menggambarkan tentang cinta yang indah. Tentang patriotisme. Dan perjuangan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada setiap zaman, secara garis besar novel ini menggambarkan sebuah percintaan yang tidak sampai pada tujuan, walaupun begitu kesetiaan tetap ada.

Referensi:

  • http://gamaanantara.com/legenda-siti-nurbaya/
  • http://akufinda.blogspot.co.id/2013/11/tugas-resensi-novel-siti-nurbaya-kasih.html

Tugas 2: Konsep budaya dan Kesesusastraan

Pengertian Sastra;Sastra, Sanskerta : shastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang mempunyai makna “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang bemakna “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasanya digunakan untuk mengacu kepada “kesusastraan” atau sebuah tulisan yang mempunyai arti atau keindahan tertentu.

Pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

Pengertian seni Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.

Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l’arte (Italia), l’art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).

Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.

Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.

Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.

Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :

  • kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
  • Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
  • kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.

    referensi:
  • http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-sastra-menurut-15-para-ahli-dan-kbbi/
  • http://indrango.blogspot.co.id/2015/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam_20.html

Rabu, 20 April 2016

Tugas 2: Definisi dan contoh mitos

Apa itu Mitos? | Mitos adalah suatu cerita tradisional mengenai peristiwa gaib dan kehidupan dewa-dewa. Istilah mitos (mythos) berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “perkataan” atau “cerita”. Orang pertama yang memperkenalkan istilah mitos adalah Plato. Plato memakai istilah “muthologia”, yang artinya menceritakan cerita. Dalam KBBI, dijelaskan bahwa, mitos adalah cerita suatu bangsa tentang asal-usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri. Sedangkan, dalam Webster's Dictionary, mitos adalah perumpamaan atau alegori, yang keberadaannya hanya merupakan khayal yang tak dapat dibuktikan. Mitos termasuk dalam salah satu jenis cerita dongeng. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya.

    BEBERAPA CONTOH-CONTOH MITOS:
  • Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba tertimpa cicak.
  • Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak mengundang hawa nafsu.
  • Jangan bersiul pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur.
  • Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya.

Demikian beberapa contoh mitos. Para nenek moyang menganggapnya sebagai pamali. Namun dalam Islam tidak boleh mempercayai ramalan atau semacamnya karena hidup dan mati berada di tangan Tuhan, bukan nenek moyang.

Referensi:

  • https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/
  • http://www.pengertianahli.com/2014/08/pengertian-mitos-apa-itu-mitos.html
  • Jumat, 15 April 2016

    Tugas 1: Etika dan Profesionalisme TSI

    1. Jelaskan tentang pentingnya beretika baik dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi!

    Pentinganya etika bagi pengguna teknologi sistem informasi agar pengguna tidak melakukan atau menggunakan aplikasi bajakan yang dapat merugikan pembuat teknologi sistem informasi, menghormati hak cipta milik orang lain, tidak merusak teknologi sistem informasi dan tidak salah dalam menggunakan teknologi dan sistem informasi. Untuk pembuat teknologi sistem informasi, dalam membuat suatu teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak meniru atau mengambil ide dan info dari orang lain secara ilegal.

    2. Berikan contoh dan jelaskan salah satu kasus yang berkaitan dengan tidak digunakannya etika dalam penggunaan dan pembuatan teknologi sistem informasi!

    Contoh kasus pengguna teknologi sistem informasi yaitu membajak sistem operasi windows agar tidak perlu membayar lisensi untuk dapat memakai sistem operasi tersebut, yang mana seharusnya windows menjual sistem operasi tersebut menjadi rugi karena pengguna tidak perlu membayar namun membajak sistem operasi tersebut. Sedangkan untuk contoh kasus pembuat teknologi sistem informasi yaitu membangun sebuah teknologi dan sistem informasi untuk hal yang negatif atau tidak baik.

    3. Hal-hal apa saja yang menjadi dasar sehingga dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi harus beretika!

    Saat ini teknologi dan sistem informasi semakin berkembang, dan saat ini juga sudah ada UU ITE yang mengatur dalam penggunaan dan pembuatan teknologi dan sistem informasi, sehingga saat ini tidak terlalu bebas dalam menggunakan dan membuat teknologi dan sistem informasi, maka dari itu pentingnya etika dalam menggunakan dan membuat teknologi dan sistem informasi.

    4. Apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir tidak digunakanya etika dalam teknologi sistem informasi, jelaskan!

    Dengan membuat peraturan tertentu, seperti saat ini di bidang teknologi dan sistem informasi sudah ada UU ITE, sehingga bagi pengguna maupun pembuat harus beretika dan mengikuti UU ITE yang sudah di tetapkan dalam menggunakan dan membuat teknologi dan sistem informasi.

    Sabtu, 09 April 2016

    Tugas 1: Manajemen Layanan Sistem Informasi

    Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI / IT service management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi . Berikut ini merupakan karakteristik dari ITSM.:

    Penyedia layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan organisasi internal mereka [;]. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas layanan yang mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan.

    ITSM adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sebaliknya, ITSM berfokus pada pemberian kerangka kerja untuk struktur TI yang terkait kegiatan dan interaksi tenaga teknis TI dengan penggunanya.

    ITSM umumnya berkaitan dengan “back office” atau masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang-kadang dikenal sebagai arsitektur operasi), dan tidak berurusan dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, proses menulis perangkat lunak komputer untuk dijual, atau merancang sebuah mikroprosesor tidak akan menjadi fokus disiplin, namun yang menjadi perhatiannya adalah sistem komputer yang digunakan oleh pemasaran dan staf pengembangan bisnis di perusahaan baik berupa perangkat lunak dan atau perangkat kerasnya. Banyak perusahaan non-teknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya.

    Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT – meskipun akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.



    Referensi:

    • darmansyah. "manajemen layanan ti atau manajemen layanan dukungan TI". 27 Maret 2016. http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/02/28/manajemen-layanan-ti-atau-manajemen-layanan-dukungan-ti/