Jumat, 04 November 2016

Tugas 2: (contoh) Pembuatan Aplikasi Data warehouse berbasis website di Universitas ABC

Latar Belakang

Universitas ABC adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri di suatu negara. Universitas ini didirikan pada tahun 1960. Universitas ini memiliki 9 Fakultas yang mengelola masing-masing departemen dan program studinya. ada pun unit-unit penunjang seperti unit, SDM, Sistem Informasi, dan lain-lain.

Salah satu tugas utama dari salah satu unit yaitu Sistem Informasi adalah memberikan informasi kepada seluruh civitas universitas atau pun kepada stakeholdernya berdasarkan ruang lingkupnya secara akurat dan aktual.

Selaku unit yang mengolah data universitas, unit ini melakukan penyimpanan data khususnya data-data yang bersifat history (usang) dengan cara mengeluarkannya dari sistem atau menge-print data-data tersebut agar dapat menghemat kapasitas harddisk komputer. akibatnya memakan tempat di ruang penyimpanan data karena banyaknya dokumen fisik yang disimpan dalam ruangan. Aplikasi data warehouse berbasis website yang akan dibuat diharapkan akan mempermudah dalam menyajikan informasi dari hasil olahan data. mempermudah untuk mengakses data dengan cepat, dapat diakses di mana pun dan kapan pun.   

Tujuan
1.      Menyajikan selengkap-lengkapnya informasi kepada civitas atau user berdasarkan ruang lingkupnya.
2.      Mengintegrasikan data antar sistem informasi.
3.      Membuat tabel dimensi dari dari table fakta yang ada.
4.      Memigrasikan data transaksi yang ada ke dalam tabel dimensi.
5.      Menyediakan fitur cetak data/informasi berdasarkan kebutuhan
6.      Menghemat proses menampilkan data dengan mengubah query yang rumit menjadi query yang lebih sederhana sehingga jauh lebih cepat dalam menampilkan data.

Ruang linkup
1.      Tidak dapat melakukan penghapusan atau pengeditan data yang telah lampau (bersifat history)


2.      Pembuatan aplikasi data warehouse ini masih lebih mencangkup Sistem yang berhubungan dengan Kepegawaian dan kearsipan masing-masing fakultas/departemen/program studi.

Rencana Pengembangan dari segi Infrastruktur Basisdata
1





Rabu, 02 November 2016

Tugas 1: Pengantar Teknologi Sistem Cerdas - Definisi dan Contoh Sistem Cerdas

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligent, AI) telah menjadi wacana umum yang sangat penting dan banyak dijumpai. Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting dalam dunia komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.

Definisi Kecerdasan Buatan


  • Kecerdasan Buatan adalah ilmu rekayasa yang membuat suatu mesin mempunyai intelegensi tertentu khususnya program komputer yang “cerdas” (John Mc Cathy, 1956)
  • Kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrograman computer untuk melakukan sesuatu hal – yang dalam pandangan manusia adalah – cerdas. (H.A Simon, 1987)


Kenapa Sistem Cerdas harus ada?
“Ketika programming melibatkan bendera putih yang artinya bahwa masalah yang dihadapi tidak bisa hanya melakukan pemrograman. “
“Ketika if then else tidak bisa dipakai yang artinya tidak cukup dalam memecahkan suatu permasalahan.”
Maka disinilah peran dari sistem cerdas. Yang dibuat dalam sistem cerdas adalah “bayi mesin” yang tidak peduli mau digunakan untuk apa saja. Bayi mesin dibuat sesuai berdasarkan konsep, formula dan desain arsiktetur, setelah itu baru dapat digunakan untuk apa saja. Sebagai contoh Sistem cerdas, ketika seseorang ingin mengajari bayi mesin tentang situasi politik, maka ajari dia dengan situasi politik. Ketika ingin mengajarinya tentang situasi ekonomi, maka ajari dengan situasi ekonomi. Berbeda dengan saat kita membuat koding di Delphi, Visual Basic, Java, kita selalu membuat koding yang baru. Tetapi untuk sistem cerdas hanya dengan menambahinnya, mengajarkannya suatu pembelajaran tetapi menggunakan bayi mesin yang sama. Dari penjelasan tersebut terjawab pertanyaan “pada saat kapan sistem cerdas perlu untuk dipergunakan ?”, Ketika dalam menyelesaikan problem sistem tidak sanggup menyelesaikanya maka digunakanlah sistem cerdas.
Lalu “Kenapa sistem cerdas harus ada ?”,  Sistem cerdas harus ada karena untuk  memudahkan dalam memecahkan suatu masalah dengan cara ‘mengajari’ mesin tersebut bukan ‘memerintahkannya’. Dengan adanya sistem cerdas, diharapkan teknologi saat ini dapat melakukan pekerjaan yang sama dengan apa yang dilakukan manusia. Keuntungan yang didapat dengana adanya sistem cerdas ini yaitu untuk membantu, memudahkan, dan mengefisienkan pekerjaan manusia. Selain itu mesin yang diberikan sistem cerdas dapat melakukan pekerjaan lebih cepat serta portable yang artinya mesin ini dapat ditempatkan dimana saja terutama di tempat yang manusia tidak dapat menjangkaunya. Dan sistem cerdas mampu mengenali dan mempelajari pola dalam interaksi dengan manusia sehingga mampu menyerap pengetahuan dan pengalaman.

Sejarah dan Contoh kecerdasan buatan

Di awal abad 20, seorang penemu Spanyol yang bernama Torres Y Quevedo, membuat sebuah mesin yang dapat mengskakmat raja laannya dengan sebuah raja dan ratu.
Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai ditemukannya komputer digital.
* Pada tahun 1950-an Alan Turing seorang matematikawan dari Inggris. Pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bias tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas(dikenal dengan Turing Test) seolah-olah mesin mampu merespon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan.
* Istilah kecerdasan buatan dimunculkan pertama kali pada tahun 1956 ketika John Mc Cathy dari Massachusets Institute of Technology (MIT) menciptakan bahasa pemrograman LISP
* Loghic Theorist (1956), diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
* Mesin Neural Network pertama oleh Marvin Minsky (1958)
* Sad Sam, deprogram oleh Robert K. Lindsay (1960), program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapn.
* Muncul logika samar (1965) yang merupakan pelaksanaan konsep samar di atas system komputer. Logika samar mengukur ketidaktepatan dengan cara yang tepat, seperti yang diperlukan mesin.
* ELIZA (1967), diprogram oleh Joseph Weizenbaum, yang mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.
* Program Microworld dengan penciptaan proyek SHRDLU (1968) merupakan Expert System yang pertama.
* Pada tahun 1972 bahasa Prolog dimunculkan.
* John Holland (1975) mengatakan bahwa setiap problem berbentuk adaptasi (alami maupun buatan) secara umum dapat diformulasikan dalam terminologi genetika (Algoritma Genetika) .
* Sistem catur AI mengalahkan manusia (Pecatur master) pada tahun 1991.
* Robotik, peranti mekanika yang diprogram untuk melakukan berbagai tugas.


Referensi:


  • https://kidodi.wordpress.com/2012/02/19/pengertian-sistem-cerdas/
  • http://ichroom-septa-fst13.web.unair.ac.id/artikel_detail-159053-Sistem%20Cerdas-Apa%20,%20Kenapa,%20dan%20Bagaimana%20Sistem%20Cerdas%20itu%20ada.html

Sabtu, 15 Oktober 2016

Artikel Tentang perkembangan teknologi : OCR (Optical Character Recognition)

Ada kalanya kita harus menyalin buku atau sebuah dokumen yang penting, namun waktu yang tersedia tidak cukup. Kini ada cara yang lebih praktis, dengan menggunakan Image To Text - OCR.
Teknologi OCR (Optical Character Recognition) sudah lama kita dengar, tetapi apakah kita sudah mengetahui fungsi dan cara kerja dari software tersebut?
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa software OCR berfungsi untuk merubah file Image/Gambar menjadi file Teks dengan format TXT.
Hal ini berguna apabila kita ingin mendapatkan file teks dari sebuah surat tanpa harus mengetik ulang seluruh tulisan yg terdapat didalam surat tersebut.
Pada dasarnya setiap scanner hanya menghasilkan file gambar/image dalam format TIFF saja, setelah file gambar/image tersebut dihasilkan, file tersebut di kirim ke dalam komputer dan langsung di sambut dan diproses oleh program OCR untuk diproses menjadi file teks, berikut ini saya jelaskan susunan cara kerja software OCR tersebut:
1. Meratakan gambar (Auto Deskewing).
file image (gambar) akan diatur kemiringannya, apabila hasil scan ada kemiringan, maka gambar akan dibuat sejajar atau lurus.
2. Menganalisa (Analysis).
software (program) OCR akan menganalisa dan memisahkan bagian teks dan bagian gambar.
3. Otomatis mengatur arah gambar (Auto Orientation).
software (program) OCR akan mengambil sebagian area pada file image (gambar) dan mengidentifikasi arah teks yang benar.
file image (gambar) akan diputar ke arah yang benar, pilihannya adalah 90⁰, 180⁰ atau 270⁰.
4. Memisahkan setiap karakter huruf dan angka (Separating single character).
software (program) OCR akan memisahkan setiap karakter yang terdapat pada image (gambar) menjadi sebuah huruf atau angka.
5. Mengidentifikasi gambar (Capturing the features of the characters and comparing).
software (program) OCR akan mengidentifikasi satu persatu setiap gambar yang sudah dipisahkan, dan melakukan pengecekan terhadap database yang dimiliki oleh software (program) OCR, dan menetapkan huruf atau angka yang akan digunakan.
6. Menghasilkan file akhir (Recognition result output).
Setelah setiap image (gambar) sudah dirubah menjadi huruf atau angka (format teks) maka software (program) OCR akan menghasilkan sebuah file dengan format teks, seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, TXT, Rich Text dan Searchable PDF, tergantung dari pengaturan awal.
Kesimpulan: Software OCR berfungsi untuk merubah data gambar/image menjadi teks, hal ini membantu kita untuk mendapatkan data teks secara cepat dari sebuah surat/dokumen.

sumber: 
http://digitalsense.co.id/news/bagaimana-cara-kerja-program-ocr-optical-character-recognition
https://www.merdeka.com/teknologi/image-to-text--ocr-mengubah-foto-menjadi-file-teks.html

Senin, 20 Juni 2016

TUGAS 3 MATA KULIAH ETIKA & PROFESIONALISME TSI

  • Apa yang dimaksud dengan IT Forensik dan apa kegunaan dari IT Forensik tersebut?
    Jawaban:
    salah satu cabang ilmu forensik yang berhubungan dengan bukti legal yang ditemui pada perangkat komputer dan media penyimpanan yang bersifat digital. Tujuan dari komputer forensik adalah untuk menjabarkan keadaan kini dari suatu artefak digital. Istilah artefak digital bisa mencakup sebuah sistem komputer, media penyimpanan (seperti flash disk, hard disk, atau CD-ROM), sebuah dokumen elektronik (misalnya sebuah pesan email atau gambar JPEG), atau bahkan sederetan paket yang berpindah dalam jaringan komputer.
  • Jelaskan motif-motif apa saja terjadinya tindakan cyber crime! Berikan contoh kasus cyber crime yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari!
    Jawaban:
    motif-motif tindakan cyber crime salah satunya bisa jadi faktor iseng, keingintahuan pelaku akan suatu informasi/data yang dimiliki oleh orang lain. contoh kejahatan semacam ini adalah Carding. yaitu pencurian nomor kartu kredit milik orang lain untuk digunakan dalam transaksi perdagangan di internet, menyebarkan spam dengan pengirim tak dikenal (anonim) juga termasuk kejahatan yang menggunakan teknologi internet.
  • Tindakan apa saja yang diperlukan untuk menghindari terjadinya cyber crime, jelaskan!
    Jawaban:
    beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cyber crime yaitu salah satunya dengan menggunakan security software yang update, melindungi komputer dengan antivirus, firewall dan lain-lain, jangan sembarangan mengklik sembarang link yang mencurigakan, ganti/buat password yang sulit.
  • Jumat, 13 Mei 2016

    Tugas 3: Pengertian Phobia

    Phobia (fobia) adalah merupakan suatu rasa takut yang berlebihan pada sesuatu hal. Pada dasarnya dan secara umum juga, rasa takut ini amat menghambat hidupnya. Rasa takut adalah wajar dan lumrah bagi setiap orang. Namun bila dirasa berlebihan dan terus menerus, maka yang bersangkutan dapat terjebak pada kondisi fiksasi yaitu terkunci mentalnya akibat tidak dapat mengatasi rasa takut yang berlebihan tersebut.

    Yang dimaksud dengan pengertian fobia adalah merupakan sebuah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal ataupun fenomena yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap penderita fobia sulit untuk dimengerti. Ada beberapa faktor pencetus timbulnya fobia pada diri seseorang. Diantara faktor pencetus antara lain oleh karena :

  • Faktor Keturunan
  • Faktor Lingkungan
  • Faktor Budaya

    Beberapa perasaan takut sesuatu yang kadangkala bila kita tidak mengidapnya adalah sesuatu tersebut adalah lucu dan juga aneh. Tetapi bagi yang mengalaminya hal tersebut adalah benar-benar menakutkan dan seringkali tidak diketahui apa yang menjadi penyebab hal tersebut. Itulah yang kebanyakan orang menyebutnya dengan fobia.

    Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar nyaman maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara mundur kembali atau regresi kepada keadaan fiksasi.

    Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek phobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, pola respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya.

      Jenis macam fobia yang banyak terjadi :

    • Ablutophobia : takut untuk mencuci atau mandi.
    • Acerophobia : takut akan rasa asam (orang yang sering terkena diare).
    • Achluophobia : takut akan kegelapan.
    • Acousticophobia : takut akan kebisingan.
    • Acrophobia : takut akan ketinggian.
    • Aeroacrophobia : takut akan ruang terbuka di ketinggian.
    • Agliophobia : takut akan rasa sakit.
    • Agyrophobia : takut akan jalan atau menyeberang.
    • Aichmophobia : takut akan jarum atau benda runcing.
    • Alektorophobia : takut akan ayam
    • dan lain-lain

  • Terapi berbicara. Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah: 1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya. 2. Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. 3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
  • Terapi pemaparan diri (Desensitisation). Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
  • Menggunakan obat-obatan. Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.

    Referensi:
  • http://doktersehat.com/penyebab-dan-jenis-macam-fobia/
  • http://bchymera.blogspot.co.id/2010/03/fobia-dan-cara-mengatasinya.html
  • Tugas 3 (contoh tari daerah): Tari Yapong

    Apa itu tari Yapong? Tarian Yapong ini dikenal berasal dari DKI Jakarta. Pada awalnya, tari Yapong dipertunjukkan dalam rangka mempersiapkan acara ulang tahun kota Jakarta ke-450 pada tahun 1977. Pada saat itu, Dinas Kebudayaan DKI mempersiapkan sebuah acara pagelaran tari massal dengan mengangkat cerita perjuangan Pangeran Jayakarta. Pagelaran berbentuk sendratari ini dipercayakan kepada Bagong Kussudiarjo untuk menyelenggarakan acara tersebut. Dan akhirnya acara tersebut sukses menampilkan pagelaran sendra tari Yapong yang didukung oleh 300 orang artis dan musikus.

    Tari Yapong merupakan tari kreasi baru yang berlatang belakang akulturasi budaya tradisional. Tai Yapong ini merupakan tari yang gembira dengan gerakan yang dinamis dan eksotis. Dalam gerakan tarian Yapong diperlihatkan suasana yang gembira karena menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta. Adegan tersebut dinamai Yapong dan tidak mengandung arti apapun. Istilah tersebut muncul dari lagunya yang berbunyi ya, ya, ya, ya yang dinyanyikan oleh penyanyi pengiringnya serta suara musik yang terdengar pong, pong, pong, sehingga lahirlah “ya-pong” yang semakin lama berkembang menjadi Yapong.

    Referensi:

  • http://www.tradisikita.my.id/2016/02/6-tari-tradisional-betawi-dki-jakarta.html
  • Minggu, 08 Mei 2016

    Tugas 3: About me and my dreams

    Nama saya Pradhitya Bayu Putranto, nama panggilan saya Bayu atau Pradhit. Saya tinggal di Bogor bersama kedua orangtua dan seorang adik laki-laki. Ayah saya bekerja di salah satu instansi pemerintah yaitu BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) sebagai peneliti, Ibu saya sebagai Ibu Rumah Tangga, dan Adik saya SMA. Saya anak pertama dari 2 bersaudara.

    Saya lulusan Program Diploma 3 program keahlian Manajemen Informatika di Institut Pertanian Bogor angkatan 48 lulusan tahun 2014 silam dan sekarang melanjutkan kuliah untuk jenjang S1 di Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi, kenapa Sistem Informasi? Supaya sesuai saja dengan lanjutannya D3 Manajemen Informatika. Sementara ini saya bekerja di salah satu institusi pendidikan negeri yaitu IPB (Institut Pertanian Bogor) tepatnya di unit kerja DIDSI (Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi) sebagai Database Administrator Staff. Saya baru sekitar 7 bulan bekerja di sana, membantu segala kebutuhan data di setiap Sistem Informasi yang ada, analisis proses bisnis sistem informasi dan mengimplementasinya kedalam diagram tabel-tabel, migrasi data, kadang membantu programmer untuk optimasi kinerja sistem, quality data control, data format validation, membuat query, fungsi, trigger untuk keperluan data display / report, segala permasalahan yang berhubungan dengan DBMS dan lain-lain.

    Waktu saya SMA sebenarnya saya tidak punya minat di dunia komputer. Saya lebih berminat dengan ilmu bahasa terutama bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa jepang, saya tertarik untuk kuliah di jurusan sastra. Karena saran orang tua untuk memilih jurusan seperti komputer maka saya legowo saja dan mengikuti saran orang tua. Kenapa tidak mengambil S1 nya saja? Hmm.. kalau saya diterima di S1-nya, saya mungkin tidak masuk D3-nya, hahahha. Ambil positifnya saja D3 pun banyak kelebihannya seperti lebih banyak praktikumnya sehingga lebih dituntut memiliki kemampuan, dan kebetulan saya orangnya tidak terlalu suka dengan teoritis Hahahah. Hidup terkadang berjalan tidak sesuai dengan keinginan kita, tapi saya percaya Allah swt punya rencana yang terbaik untuk setiap makhluk ciptaan-Nya. Saya berfikir jika saja dulu saya masuk di jurusan sastra mungkin pengetahuan bahasa asing saya tidak akan bertambah alias mentok di bahasa inggris dan jepang saja. Dengan masuk di jurusan komputer pengetahuan bahasa saya bertambah seperti bahasa pemrograman Visual Basic, PHP, Pascal/delphi, C, bahasa Query, dan lain-lain. Ahahahah bahasa pemrograman.. yang penting bahasa. Walaupun bukan seorang yang sangat pro di masing-masing bahasa pemrograman komputer tersebut, setidaknya saya mengetahui dan paham konsepnya. Namun begitu, saya terus memperdalam bahasa Inggris dan jepang saya , belajar apapun tidak ada ruginya asal bukan untuk merugikan orang lain. Bagi saya, tidak ada istilah salah jurusan. Jika sudah terlanjur tercebur ke laut, lebih baik berusaha berenang ke tepian dan lulus dari pada harus tenggelam dalam keputus asaan. Jalani saja dengan santai, ada niat ada jalan.

    Untuk sekarang ini saya lebih fokus untuk menyelesaikan jenjang S1 saya dulu dan bekerja seprofesional mungkin. Untuk kedepannya saya belum tahu apakah saya masih bekerja di sana atau tidak, karenanya ... ah, sudahlah saya tidak mau pusing memikirkannya, yang penting saya harus melakukan segala sesuatunya dengan maksimal apapun yang sedang atau akan saya hadapi, do the best, stay sharp and keep charging!.

    Kalau ditanya apa cita-cita kedepannya, hmm.. sebenarnya ada. Kalau saya sudah punya modal saya ingin buka usaha kecil-kecilan dulu (karena berjalan ribuan mil berawal dari langkah pertama). Usaha di bidang apa sih masih dipikirkan yang pasti lebih ke bidang jasa. Saya membayangkan saya punya usaha , dan untuk mengisi waktu luang saya bisa jadi seorang translator komik / manga, dokumen, guide (bisa sekalian pergi keluar negeri) dan lain-lain, atau guru bahasa asing untuk menyalurkan minat saya yang dulu tak kesampaian. Oke.. sekian tugas curhat dari saya. Terima kasih.

    Sabtu, 07 Mei 2016

    Tugas 2: Membuat Puisi

    Sebagai 1 Pribadi kita tak pernah menyatu
    Sebagai 2 Pribadi kita tak memiliki bentuk yang sama
    Hanya karena tidak memiliki mata ke 3
    Kita tak punya harapan untuk arah yang ke 4
    dan yang ke 5 tempat di mana jantung berada

    Tugas 2: Etika & Profesionalisme TSI

    • jelaskan tentang fungsi regulasi/aturan yang digunakan dalam teknologi sistem informasi!,
      Jawaban:
      regulasi/aturan dalam teknologi sistem informasi berfungsi utk mengurangi atau mencegah dampak negatif dari teknologi informasi karenanya ada bermacam-macam peraturan seperti hak kekayaan intelektual, undang-undang tentang pornografi, undang-undang tentang Teknologi Informasi, dan lain-lain.
    • Berikan contoh dan jelaskan salah satu kasus berkaitan dengan regulasi/aturan yg digunakan dalam teknologi informasi!
      Jawaban:
      Kasus Prita Mulyasari: Pada tahun yang sama seorrang ibu yang bernama Prita Mulyasari terjerat pasal UU ITE karena Prita Mulyasari mengeluhkan atau mengkritik pelayanan RS.OMNI INTERNATIONAL melalui surat elektronik (e-mail) dan sebuah group diinternet, setelah itu pihak rumah sakit tidak terima atas kritikan tersebut dan melanjutkan ke jenjang hukum atas dasar melanggar undang-undang ITE No.11 Tahun 2008. Kasus Prita melanggar pasal 29 UU ITE No.11 Tahun 2008 yang berbunyi “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi”.
    • Apa yg menyebabkan terjadinya penyalahgunaan regulasi/aturan tersebut, jelaskan!
      Jawaban:
      salah satu penyebab terjadinya penyalahgunaan regulasi/aturan dalam teknologi sistem informasi adalah semakin mudahnya semua orang untuk mengakses internet, semakin luasnya jaringan internet, semakin mudahnya penggunaan device-device teknologi informasi seperti smartphone dan lain-lain, bahkan tidak sedikit anak di bawah umur pun bisa menggunakannya sehingga butuh pengawasan orang tua untuk membatasi akses / fitur-fitur dari device tersebut, banyaknya orang yang tidak mengetahui regulasi/aturan tentang teknologi informasi khusunya orang-orang awam karena penggunaan internet terkesan bebas melakukan apapun,
    • Apa yang harus dilakukan untuk pengguna maupun pembuat aplikasi dalam teknologi informasi untuk mematuhi regulasi/aturan yang sudah ditetapkan?
      Jawaban:
      pertama pengguna maupun pembuat aplikasi harus benar-benar mengetahui tentang peraturan-peraturan tentang Teknologi Informasi, sebaiknya membuat aplikasi yang benar-benar dibutuhkan orang banyak dan tidak menyimpang dan tidak ada unsur-unsur negatif, pengguna sebaiknya dalam mem-posting sesuatu di internet harus dipikir-pikir terlebih dahulu apakah ada unsur menyimpang, apakah bisa merugikan orang lain atau tidak, dan lain-lain.

    Kamis, 21 April 2016

    Tugas 2: Legenda Siti Nurbaya

    Legenda Siti Nurbaya ini berlokasi di Kota Padang, Ibu Kota Sumatera Barat pada awal abad ke-20. Legenda Siti Nurbaya ini merupakan cerita rakyat yang mengisahkan akan jalinan kasih dua sejoli yang tak sampai antara Siti Nurbaya dengan seorang pria bernama Syamsulbahri. Pada mula Legenda Siti Nurbaya ini, Siti Nurbaya dan Syamsulbahri adalah sepasang kekasih, dan jalinan cinta ini mendapatkan restu dari kedua orang tua mereka yang memang merupakan kerabat. Sampai pada suatu saat sang lelaki, yaitu Syamsulbahri diharuskan untuk berangkat ke Jakarta (dulu bernama Batavia) untuk melanjutkan pendidikannya. Sungguh perih hati kedua sejoli ini yang dipisahkan oleh ruang. Ketika Syamsulbahri sudah berangkat ke Jakarta, dan waktu pun berlalu, usaha ayah dari Siti Nurbaya mulai mengalami keretakan akibat gangguan dari seseorang bernama Datuk Meringgih.Datuk Meringgih terus menerus mengganggu usaha dari ayah Siti Nurbaya, sampai-sampai usahanya mengalami kebangkrutan, sehingga mengharuskan ayah Siti Nurbaya harus meminjam uang dari Datuk Meringgih. Akibat hutangnya semakin lama semakin banyak ditambah pula dengan bunganya yang terus bertambah, ayah Siti Nurbaya jatuh sakit, dan suatu saat ketika Datuk Maringgih datang ke rumah ayah Siti Nurbaya untuk menagih utang, Datuk Maringgih terpesona dengan kecantikan Siti Nurbaya. Kerena keterpesonaan kecantikan Siti Nurbaya ini, Datuk Maringgih memaksa ayah Siti Nurbaya untuk menikahkan Siti Nurbaya dengannya menjadi istri muda Datuk Maringgih dengan imbalan semua hutang ayah Siti Nurbaya lunas.

    Melihat kondisi ayahnya yang semakin lama semakin tidak berdaya karena sakit, akhirnya Siti Nurbaya setuju untuk menikah dengan Datuk Maringgih.Mendapatkan kabar bahwa sang kekasih, Siti Nurbaya, menikah dengan Datuk Maringgih, Saymsulbahri langsung kembali ke Kota Padang untuk menemui sang kekasih. Sesampainya di Kota Padang, Syamsulbahri langsung berusaha menemui Siti Nurbaya. Ternyata hal ini diketahui oleh Datuk Maringgih, dan dengan akal jahatnya, Datuk Maringgih mencari cara untuk mengusir Syamsulbahri dari Kota Padang. Puncaknya, akal jahat sang Datuk Maringgih berhasil dan tersingkirlah Syamsulbahri kembali ke Jakarta. Setelah berhasil mengusir Syamsulbahri, Datuk Maringgih menjadi sangat benci terhadap Siti Nurbaya karena dianggapnya telah berselingkuh dan menodai nama besar Datuk Maringgih. Hal ini menyebabkan Datuk Maringgih menyuruh orang bawahannya untuk meracuni Siti Nurbaya. Akibat diracuni ini, Siti Nurbaya langsung meninggal.

    setelah terusir dari Kota Padang, Syamsulbahri kembali ke Jakarta dan dia bergabung dengan tentara Hindia Belanda dan dikenal sebagai prajurit Letnan Mas, dan ia mendengar bahwa Siti Nurbaya sudah meninggal dengan diracuni oleh orang suruhan Datuk Maringgih. Sungguh sedihlah ia dan terus mencari cara untuk membalas dendam. Pada suatu saat di Kota Padang terjadi suatu peristiwa yang dikenal dengan peristiwa Balesting. Peristiwa ini adalah suatu peristiwa ketika pedagang pribumi Kota Padang memboikot pemerintahan Hindia Belanda dengan cara tidak mau membayar upeti. Hal ini menyebabkan pemerintah Hindia Belanda mengirimkan pasukannya ke Kota Padang, dan diutuslah Letnan Mas. Peristiwa dalam Legenda Siti Nurbaya ini, dianggap Letnan Mas sebagai kesempatan emas untuk mencari Datuk Maringgih dan membalaskan dendamnya.di saat-saat akhir dari Legenda Siti Nurbaya ini, bertemulah Letnan Mas dengan Datuk Maringgih. Mereka terlibat pertempuran yang sangat sengit. Di akhir cerita Letnan Mas berhasil menumpas Datuk Martinggih, tetapi hal yang tak terduga, ternyata Letnan Mas terluka parah akibat pertempuran ini, dan akhirnya Letnan Mas meninggal pula.

    Dari cerita Siti Nurbaya yang secara rinci telah memberikan sebuah pengalaman yang sangat penting terhadap kehidupan sosial, karena kisah tersebut menggambarkan nilai-nilai, baik nilai sosial, nilai kebudayaan , nilai agama maupun nilai pendidikan. Sebagaimana telah kita ketahui tentang sikap-sikap yang telah dilakukan oleh para tokoh, ada sikap-sikap yang perlu kita contoh seperti samsul bahri dan sikap yang tidak perlu dicontoh adalah Datuk Maringgih yang selalu meresahkan orang lain.

    Cerita ini menggambarkan tentang cinta yang indah. Tentang patriotisme. Dan perjuangan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada setiap zaman, secara garis besar novel ini menggambarkan sebuah percintaan yang tidak sampai pada tujuan, walaupun begitu kesetiaan tetap ada.

    Referensi:

    • http://gamaanantara.com/legenda-siti-nurbaya/
    • http://akufinda.blogspot.co.id/2013/11/tugas-resensi-novel-siti-nurbaya-kasih.html

    Tugas 2: Konsep budaya dan Kesesusastraan

    Pengertian Sastra;Sastra, Sanskerta : shastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang mempunyai makna “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang bemakna “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasanya digunakan untuk mengacu kepada “kesusastraan” atau sebuah tulisan yang mempunyai arti atau keindahan tertentu.

    Pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.

    Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

    Pengertian seni Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.

    Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.

    Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l’arte (Italia), l’art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).

    Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.

    Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.

    Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.

    Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :

    • kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
    • Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
    • kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.

      referensi:
    • http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-sastra-menurut-15-para-ahli-dan-kbbi/
    • http://indrango.blogspot.co.id/2015/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam_20.html

    Rabu, 20 April 2016

    Tugas 2: Definisi dan contoh mitos

    Apa itu Mitos? | Mitos adalah suatu cerita tradisional mengenai peristiwa gaib dan kehidupan dewa-dewa. Istilah mitos (mythos) berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “perkataan” atau “cerita”. Orang pertama yang memperkenalkan istilah mitos adalah Plato. Plato memakai istilah “muthologia”, yang artinya menceritakan cerita. Dalam KBBI, dijelaskan bahwa, mitos adalah cerita suatu bangsa tentang asal-usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri. Sedangkan, dalam Webster's Dictionary, mitos adalah perumpamaan atau alegori, yang keberadaannya hanya merupakan khayal yang tak dapat dibuktikan. Mitos termasuk dalam salah satu jenis cerita dongeng. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya.

      BEBERAPA CONTOH-CONTOH MITOS:
    • Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba tertimpa cicak.
    • Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak mengundang hawa nafsu.
    • Jangan bersiul pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur.
    • Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya.

    Demikian beberapa contoh mitos. Para nenek moyang menganggapnya sebagai pamali. Namun dalam Islam tidak boleh mempercayai ramalan atau semacamnya karena hidup dan mati berada di tangan Tuhan, bukan nenek moyang.

    Referensi:

  • https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/
  • http://www.pengertianahli.com/2014/08/pengertian-mitos-apa-itu-mitos.html
  • Jumat, 15 April 2016

    Tugas 1: Etika dan Profesionalisme TSI

    1. Jelaskan tentang pentingnya beretika baik dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi!

    Pentinganya etika bagi pengguna teknologi sistem informasi agar pengguna tidak melakukan atau menggunakan aplikasi bajakan yang dapat merugikan pembuat teknologi sistem informasi, menghormati hak cipta milik orang lain, tidak merusak teknologi sistem informasi dan tidak salah dalam menggunakan teknologi dan sistem informasi. Untuk pembuat teknologi sistem informasi, dalam membuat suatu teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak meniru atau mengambil ide dan info dari orang lain secara ilegal.

    2. Berikan contoh dan jelaskan salah satu kasus yang berkaitan dengan tidak digunakannya etika dalam penggunaan dan pembuatan teknologi sistem informasi!

    Contoh kasus pengguna teknologi sistem informasi yaitu membajak sistem operasi windows agar tidak perlu membayar lisensi untuk dapat memakai sistem operasi tersebut, yang mana seharusnya windows menjual sistem operasi tersebut menjadi rugi karena pengguna tidak perlu membayar namun membajak sistem operasi tersebut. Sedangkan untuk contoh kasus pembuat teknologi sistem informasi yaitu membangun sebuah teknologi dan sistem informasi untuk hal yang negatif atau tidak baik.

    3. Hal-hal apa saja yang menjadi dasar sehingga dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi harus beretika!

    Saat ini teknologi dan sistem informasi semakin berkembang, dan saat ini juga sudah ada UU ITE yang mengatur dalam penggunaan dan pembuatan teknologi dan sistem informasi, sehingga saat ini tidak terlalu bebas dalam menggunakan dan membuat teknologi dan sistem informasi, maka dari itu pentingnya etika dalam menggunakan dan membuat teknologi dan sistem informasi.

    4. Apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir tidak digunakanya etika dalam teknologi sistem informasi, jelaskan!

    Dengan membuat peraturan tertentu, seperti saat ini di bidang teknologi dan sistem informasi sudah ada UU ITE, sehingga bagi pengguna maupun pembuat harus beretika dan mengikuti UU ITE yang sudah di tetapkan dalam menggunakan dan membuat teknologi dan sistem informasi.

    Sabtu, 09 April 2016

    Tugas 1: Manajemen Layanan Sistem Informasi

    Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI / IT service management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi . Berikut ini merupakan karakteristik dari ITSM.:

    Penyedia layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan organisasi internal mereka [;]. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas layanan yang mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan.

    ITSM adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sebaliknya, ITSM berfokus pada pemberian kerangka kerja untuk struktur TI yang terkait kegiatan dan interaksi tenaga teknis TI dengan penggunanya.

    ITSM umumnya berkaitan dengan “back office” atau masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang-kadang dikenal sebagai arsitektur operasi), dan tidak berurusan dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, proses menulis perangkat lunak komputer untuk dijual, atau merancang sebuah mikroprosesor tidak akan menjadi fokus disiplin, namun yang menjadi perhatiannya adalah sistem komputer yang digunakan oleh pemasaran dan staf pengembangan bisnis di perusahaan baik berupa perangkat lunak dan atau perangkat kerasnya. Banyak perusahaan non-teknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya.

    Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT – meskipun akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.



    Referensi:

    • darmansyah. "manajemen layanan ti atau manajemen layanan dukungan TI". 27 Maret 2016. http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/02/28/manajemen-layanan-ti-atau-manajemen-layanan-dukungan-ti/

    Kamis, 28 Januari 2016

    Berawal Dari Pengelola Dana Pesiun Karyawan Hingga Bisa Mendirikan Bank

    Bank sudah tidak asing lagi untuk orang-orang di zaman sekarang ini, hampir setiap orang memiliki akun atau rekening di Bank. Selain tempat untuk menyimpan uang, di Bank juga kita dapat berinvestasi, layanan kredit, membayar cicilan, mengirim uang, dan lain – lain. Layanan-layanan pada Bank umumnya dibuat untuk memudahkan para nasabahnya dalam melakukan transaksi-transaksi keuangan dalam kehidupan sehari-hari agar segalanya mudah, cepat, dan tentunya aman. Pengertian bank menurut yang telah dituangkan dalam Undang-undang Negara Republik Indonesia pada nomor 10/1998 pasal 1 huruf 2 dimana telah mengatur mengenai perbankan yang menjelaskan bahwa pengertian bank adalah “Badan usaha yang menghimppun dana dari masyarakkat dalam bentuk simpanan dan menyalurrkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarraf hidup rakyat banyak”. (informasiana.com diakses tanggal 29 Januari 2016). Pengertian Bank menurut ahli seperti A. Abdurrachman didalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan telah menjelaskan Pengertian bank adalah suatu jennis lembaga keuangan yang menjalankan segala macam jasa seperti dengan memberikan sebuah pinjaman atau lend, mengedarrkan mata uang atau circulating currency, pengawassan terhadap mata uang atau supervision of currency, kemudian bertindak sebagai wadah penyimpanan segala benda-benda yang berharga atau storage of valuable objects, dan membiayai usaha orang lain atau para perusahaan. (A. Abdurrachman dalam informasiana.com diakses tanggal 29 Januari 2016).

    Sekilas PT Bank Agroniaga Tbk (BANK AGRO) BANK AGRO pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh PT Perkebunan Nusantara, bahwa agrobisnis di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Maka pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memberi kemudahan untuk membuka usaha bank pada tanggal 27 Oktober 1988, DAPENBUN mempergunakan kesempatan ini untuk mendirikan bank yang kegiatan usaha utamanya membantu pembiayaan di bidang agrobisnis.

    BANK AGRO didirikan dengan maksud untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan umum dalam arti yang seluas-luasnya secara profesional, serta berperan menunjang terwujudnya industri agrobisnis yang semakin tumbuh dan berkembang dalam sistem perekonomiannasional yang tangguh dalam era globalisasi di masa mendatang.

    BANK AGRO yang didirikan dengan akte notaris Rd. Soekarsono, SH di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989, kemudian memperoleh ijin usaha dari Menteri Keuangan tanggal 11 Desember 1989, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari 1990.

    Terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997, menyeret Indonesia memasuki krisis multi-dimensional yang terburuk sepanjang sejarah. Namun BANK AGRO berhasil mempertahankan eksistensinya tanpa dukungan rekapitalisasi dari pemerintah. Keberhasilan ini disebabkan adanya penerapan pengelolaan perbankan yang senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada landasan operasional, yang bersandar pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk nilai-nilai utama yang dianut, serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya guna pengembangan secara dinamis bagi keberhasilan usaha BANK AGRO.

    Keberhasilan BANK AGRO juga tidak terlepas dari komitmen yang telah benar-benar ditunjukkan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai Pemegang Saham Pengendali, dengan terus ditingkatkannya permodalan BANK AGRO serta penyaluran dana yang terfokus dan selektif pada sektor agrobisnis, seperti kredit kepada PT Perkebunan Nusantara berikut kelompok usaha pendukungnya (rekanan dan kontraktor) maupun penyaluran dana untuk kesejahteraan para petani melalui KKPA dan KKP yang telah direkomendasi olehPT Perkebunan Nusantara terkait.

    Dalam perusahaan pada umumnya terdapat struktur organisasi untuk menetapkan hubungan antar unit – unit tertentu agar terciptanya keefektifan kinerja suatu perusahaan dan tercapainya suatu tujuan.

    Dalam buku Jono M Munandar dkk yang berjudul Pengantar Manajemen Panduan Komprehensif Pengelolaan Organisasi menjelaskan Struktur Organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sementara pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.

    Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh: Perseroan terbatas, sekolah, negara, dan lain-lain. Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktivitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh: Ormas, kegiatan ekstrakulikuler, dan lain-lain.

    Adapun pimpinan dari PT. Bank Agroniaga Tbk dalam bentuk struktur organisasinya dalam ruang lingkup Manajerial tertinggi seperti Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Sekretaris Perusahaan.

    Adapun visi, misi, dan filosofi dari PT. Bank Agroniaga Tbk sebagai berikut:

    Visi

    Mewujudkan bank komersial terkemuka yang fokus pada sektor pertanian dalam mendukung pengembangan agrobisnis di Indonesia.

    Misi

    1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik pada segmen Usaha kecil dan Menengah (UKM) terutama sektor agrobisnis untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
    2. Memenuhi kebutuhan pokok, jasa dan layanan perbankan yang berkualitas, didukung oleh Sumber Daya Manusia yang profesional dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Government).
    3. Memberikan manfaat yang optimal bagi para stakeholder.

    Filosofi

    Memegang teguh prinsip kehati-hatian, patuh dan taat pada peraturan yang berlaku serta memberdayakan sumber dana dan sumber daya secara optimal.


    Referensi:

    • http://informasiana.com/pengertian-bank-sejarah-dan-fungsi-bank-menurut-ahli/
    • Jono M Munandar, dkk. PENGANTAR MANAJEMEN Panduan Komprehensif Pengelolaan Organisasi. Bogor: IPB Press.

    Minggu, 24 Januari 2016

    Masyarakat Desa VS Masyarakat Kota

    Masyarakat DESA. Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.

    Masyarakat KOTA. Warga belajar--sekalian, Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
    Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.

    Sumber :
    Akhmad Sholihin, Pengertian dan Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa, http://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html.
    http://candra-r.blogspot.co.id/2016/01/masyarakat-desa-vs-masyarakat-kota.html

    Keterkaitan Agama dan Masyarakat

    Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang ati dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agama para tasauf.
    Bukti-bukti itu sampai pada pendapat bahwaagama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Agama yang diyakini, merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali pada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial dan invidu dengan masyarakat yang seharusnya tidak bersifat antagonis.
    Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup, menekankan pada hal-hal yang normative atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan.
    Contoh kasus akibat tidak terlembaganya agama adalah “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial dan kultur yang mapan jadi ambruk. Hal ini, pertama, disebabkan oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama di mana individu merasa aman dan responsive dengan kelompoknya menjadi hilang. Kedua, karena hilangnya consensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma yang bersumber dari agama yang telah memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.
    Ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari dalam mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Ketiga aspek itu merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga timbul pertanyaan sejauh mana fungsi lembaga agama memelihara sistem, apakah lembaga agama terhadap kebudayaan adalah suatu sistem, atau sejauh mana agama dapat mempertahankan keseimbangan pribadi melakukan fungsinya. Pertanyaan tersebut timbul karena sejak dulu hingga sekarang, agama masih ada dan mempunyai fungsi, bahkan memerankan sejumlah fungsi.
    Manusia yang berbudaya, menganut berbagai nilai, gagasan, dan orientasi yang terpola mempengaruhi perilaku, bertindak dalam konteks terlembaga dalam lembaga situasi di mana peranan dipaksa oleh sanksi positif dan negatif serta penolakan penampilan, tapi yang bertindak, berpikir dan merasa adalah individu itu sendiri.
    Teori fungsionalisme melihat agama sebagai penyebab sosial agama terbentuknya lapisan sosial, perasaan agama, sampai konflik sosial. Agama dipandang sebagai lembaga sosial yang menjawab kebutuhan dasar yang dapat dipenuhi oleh nilai-nilai duniawi, tapi tidak menguntik hakikat apa yang ada di luar atau referensi transdental.
    Aksioma teori di atas adalah, segala sesuatu yang tidak berfungsi akan hilang dengan sendirinya. Teori tersebut juga memandang kebutuhan “sesuatu yang mentransendensikan pengalaman” sebagai dasar dari karakteristik eksistensi manusia. Hali itu meliputi, Pertama, manusia hidup dalam kondisi ketidakpastian juga hal penting bagi keamanan dan kesejahteraannnya berada di luar jangkauan manusia itu sendiri. Kedua, kesanggupan manusia untuk mengendalikan dan mempengaruhi kondisi hidupnya adalah terbatas, dan pada titik tertentu akan timbul konflik antara kondisi lingkungan dan keinginan yang ditandai oleh ketidakberdayaan. Ketiga, manusia harus hidup bermasyarakat di mana ada alokasi yang teratur dari berbagai fungsi, fasilitas, dan ganjaran. 
    Jadi, seorang fungsionalis memandang agama sebagai petunjuk bagi manusia untuk mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan; dan agama dipandang sebagai mekanisme penyesuaian yang paling dasar terhadap unsur-unsur tersebut.
    Fungsi agama terhadap pemeliharaan masyarakat ialah memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat. Contohnya adalaha sistem kredit dalam masalah ekonomi, di mana sirkulasi sumber kebudayaan suatu sistem ekonomi bergantung pada kepercayaan yang terjalin antar manusia, bahwa mereka akan memenuhi kewajiban bersama dengan jenji sosial mereka untuk membayar. Dalam hal ini, agama membantu mendorong terciptanya persetujuan dan kewajiban sosial dan memberikan kekuatan memaksa, memperkuat, atau mempengaruhi adat-istiadat.
    Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka norma pun dikukuhkan dengan sanksi sakral. Sanski sakral itu mempunyai kekuatan memaksa istimewa karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi, supramanusiawi, dan ukhrowi.
    Fungsi agama di sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama baik antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang mempersatukan mereka.
    Fungsi agama sebagai sosialisasi individu adalah, saat individu tumbuh dewasa, maka dia akan membutuhkan suatu sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktifitasnya dalam masyarakat. Agama juga berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Orang tua tidak akan mengabaikan upaya “moralisasi” anak-anaknya, seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadah secara teratur dan kontinu.
    Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama. Menurut Roland Robertson (1984), dimensi komitmen agama diklasifikasikan menjadi :

    1.             Dimensi keyakinan mengandug perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran tertentu. 
    2.             Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secra nyata. Ini menyangkut hal yang berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religius formal, perbuatan mulia, berbakti tidak bersifat formal, tidak bersifat publik dan relatif spontan. 
    3.             Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan dengan suatu perantara yang supernatural meskipun dalam waktu yang singkat. 
    4.             Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka. 
    5.             Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki konsekuensi paling penting bagi agama. Akibatnya adalah masyarakat makin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalh kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas dan sering kali dengan pengorbanan lingkungan yang sakral. Menurut Roland Robertson, watak masyarakat sekular tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya, sediktnya peranan dalam pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan-kebiasaan agama.
    Umumnya, Kecenderungan sekularisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan-kepercayaan dan pengalaman-pengalaman keagamaan yang terbatas pada aspek yang lebih kecil dan bersifat khusus dalam kehidupan masyarakat dan anggota-anggotanya.
    Hal itu menimbulkan pertanyaan apakahan masyarakat sekuler mampu mempertahankan ketertiban umum secara efektif tanpa adanya kekerasan institusional apabila pengaruh agama sudah berkurang.


    Kerukunan umat bergama di Indonesia sudah sangat bagus kalau yang saya tahu dari informasi dan masyarakat sekitar saya, tetapi disaat kasus rohingya dan meraka tidak diterima di indonesia menurut saya kurang toleransi karena sama-sama beragama Islam, mungkin ada beberapa pendapat yang menganggap beda terhadap pandangan rohingya, untuk keseluruhan toleransi umat beragama di indonesia sudah sesuai walaupun ada beberapa oknum yang bikin
    kacau dalam toleransi umat beragama.


    Sumber :
    Karina Risaf, Agama dan Masyarakat, http://karinarisaf.blogspot.co.id/2011/01/agama-dan-masyarakat.html. 

     http://candra-r.blogspot.co.id/2016/01/keterkaitan-agama-dan-masyarakat.html

    Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

    Ilmu Pengetahuan 
    Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

    Teknologi 
    Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
    Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.

    Kemiskinan
    Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.

    Teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari di zaman ini, betapa tidak pertumbuhan teknologi sangat cepat dan berkembang sangat pesat.  apalagi zaman globalisasi ini, informasi dan data bisa kita dapatkan dengan sangat cepat dan dalam hitungan detik kita sudah dapat informasi di seluruh dunia apa yang terjadi. Kita bisa memanfaatkan teknologi untuk saling bertukar informasi, berbisnis dan melakukan hal di kehidupan masyarakat semua yang berbasis teknologi dan tentunya yang positif.

    Efek negatif teknologi dari kehidupan sangat banyak, untuk saat ini masa disaat trend bisnis online yang merajalela banyak sekali oknum oknum penipuan dan banyak sekali yang sudah tertipu, di satu sisi negatif dari pornografi juga semakin luas dan mudah dalam diakses oleh masyarakat, kurangnya proteksi terhadap anak dalam teknologi juga akan berdampak buruk bagi perkembangan si anak.

    Sumber :
    Anonim, Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemisikinan, https://abiand.wordpress.com/tugas/8-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/, diakses pada tanggal 20 Januari 2016
    http://candra-r.blogspot.co.id/2016/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html

    Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

    Prasangka 
    Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Bahasa arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang, secara serta merta tanpa timbabang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan disisi lain bahasa arab “khusudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.

    Diskriminasi 
    Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia.

    Etnosentrisme 
    Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

    Contoh kehidupan nyata 
    Prasangka :
    Hampir semua masyarakat pernah prasangka buruk, disaat tetangga tiba2 punya mobil mewah dengan pekerjaan yang biasa biasa aja pasti prasangka buruk bahwa korupsi atau pesugihanlah dll.

    Diskriminasi :
    Karena saya kerja di lingkungan IT maka saya akan memberikan contoh sedikit tentang diskriminasi warna pada handphone, untuk warna hitam cenderung lebih murah daripada warna putih. contoh lain adalah diskriminasi rohingya di myanmar.

    Etnosentrisme :  
    Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.

    Sebenarnya kita sebagai mahasiswa tidak mempunyai cukup power yang kuat untuk mencegah terjadinya ke tiga hal diatas, kita tidak bisa merubah kebudayaan yang sudah melekat dalam masyarakat. yang bisa kita lakukan adalah melakukan hal-hal yang kecil dalam lingkungan sekitar kita, yang pertama adalah selalu berfikir positif "always think positive", jangan terlalu memilih milih teman, sebenarnya saya pernah mengalami diskriminasi dari teman-teman saya dulu waktu SD, karena dahulu saya bodoh maka teman2 saya menjahui saya, apapun kepribadian dia selagi dia tidak keterlaluan maka jangan diskriminasi. untuk etnosentrisme ini memang agak ribet sih, budaya yang sudah menjamur di masyarakat.


    Referensi :
    Rayindha Lintang Pangesti,  Prasangka diskriminasi dan etnosentrisme, http://ilmusosialdasar-lintang.blogspot.co.id/2012/10/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme.html, .
    M. Yusuf Firmansyah, Pengertian dan Contoh ETNOSENTRISME di Indonesia, http://ugmyfirmansyah13.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-dan-contoh-etnosentrisme-di.html.